ENDO Exercise ECG Test + Treadmill

ENDO Exercise ECG Test + Treadmill

ENDO Exercise ECG Test + Treadmill system menyediakan solusi komprehensif baik untuk stress ECG maupun resting ECG. Kompatibel dengan Treadmill terkemuka (Trackmaster, h / p / cosmos dan Lode), Bicycles (Ergoline dan Ergosana) dan Blood pressure monitor (Suntech).

  • Kompatibel dengan sistem operasi Windows Vista
  • Koreksi baseline otomatis untuk hasil ECG yang stabil
  • 3/6/12 leads real-time waveforms dan tampilan ST segment/trend graphs
  • ST average complex analysis, trend analysis dan full disclosure waveform analysis
  • Deteksi standard arrhythmia
  • Classical dan customized exercise Protocols
  • Control treadmill, bicycle dan exercise blood pressure devices support
  • Format laporan yang dikonfigurasi sebelumnya
  • Memori yang kuat yang memungkinkan kemudahan untuk akses ke data uji yang asli

Treadmill Stress Test - Literatur


Apa itu Tes Treadmill (Exercise Stress Test)?

Tes treadmill (exercise stress test) adalah pemeriksaan yang dapat memberikan informasi apakah jantung memiliki asupan darah dan oksigen dari sirkulasi saat terjadi stres fisik yang mungkin tidak muncul pada EKG saat istirahat. Pemeriksaan ini juga dapat memberikan informasi penting apabila ada kelainan dari irama jantung dan tekanan darah.


Bagaimana Regular Stress Test bekerja?

Pasien dengan sumbatan arteri koroner mungkin mempunyai keluhan minimal dan EKG yang biasa-biasa saja atau tidak berubah saat istirahat. Namun keluhan dan tanda penyakit jantung dapat muncul saat jantung mendapat tekanan saat berolahraga. Selama berolahraga, arteri koroner yang sehat melebar (menghasilkan saluran yang lebih terbuka) dibandingkan arteri yang mengalami sumbatan. Pelebaran yang tidak sama ini menyebabkan lebih banyak darah dialirkan ke otot jantung yang diperdarahi oleh arteri normal. Sebaliknya, arteri yang menyempit menyediakan aliran yang berkurang terhadap daerah distribusinya. Aliran yang berkurang ini menyebabkan otot jantung “lapar” selama olahraga. “Kelaparan” ini bisa menimbulkan keluhan (seperti ketidaknyamanan di dada atau sesak nafas), dan EKG mungkin menghasilkan karakteristik abnormal. Pada umumnya, treadmill bermotor digunakan untuk olahraga, sedangkan sepeda statis digunakan pada beberapa laboratorium olahraga.

Kapan Regular Stress Test dilakukan?

Regular stress test dipertimbangkan pada keadaan berikut:
•    Pasien dengan keluhan atau tanda yang mengarah ke penyakit arteri koroner/coronary artery diseases (CAD).
•    Pasien dengan faktor resiko tinggi untuk CAD.
•    Untuk mengevaluasi toleransi terhadap olahraga ketika pasien mengalami keletihan yang tidak jelas dan sesak nafas.
•    Untuk mengevaluasi respon tekanan darah terhadap olahraga pada pasien dengan borderline hypertension.
•    Untuk mencari detak jantung ireguler yang serius oleh karena olahraga.
Ingatlah bahwa regular stress test sangat tergantung interpretasi perubahan EKG saat berolahraga. Oleh karena itu, kehandalannya berkurang secara drastis jika ada perubahan EKG yang bermakna saat istirahat (misalnya pada pasien dengan tekanan darah tinggi yang lama, alat pacu jantung buatan/artificial cardiac pacemaker, penggunaan obat-obatan seperti digitalis, atau adanya pola bundle branch block, dll). Pada kasus seperti itu, dokter biasanya meminta Echo Stress Test atau Nuclear Stress Test, terutama jika pasien curiga menderita penyakit jantung koroner. Namun, regular stress mungkin cukup untuk pasien stabil atau pasien dengan kecurigaan rendah penyakit jantung koroner yang dinilai toleransi olahraganya (misalnya, sebelum menjalani olahraga terstruktur atau program rehabilitasi).


Bagaimana Regular Treadmill Stress Test dilakukan?

Pasien dibawa ke laboratorium olahraga di mana denyut jantung dan tekanan darah direkam saat istirahat. Elektroda yang lengket dilekatkan pada dada, bahu dan pinggul dan dihubungkan ke bagian EKG pada mesin stress test. EKG 12-lead direkam pada kertas. Tiap lead dari EKG mewakili bagian yang berbeda dari jantung, dengan lead berdekatan mewakili satu dinding. Misalnya:
•    Lead 2, 3, dan aVF = dasar atau bagian bawah jantung
•    Lead V1 dan V2 = septum atau sekat jantung
•    Lead V3, V4, V5 dan V6 = anterior atau bagian depan jantung
•    Lead V1 dan aVL = atas atau atap dan bagian luar sebelah kiri dari jantung
•    Lead aVR melihat rongga jantung dan hampir tidak mempunyai nilai klinis dalam mengidentifikasi penyakit koroner
Tiga dari lead EKG juga secara konstan ditampilkan pada monitor treadmill. Tiap lead mewakili dinding yang berbeda. Dokter mempunyai pilihan untuk memilih kombinasi berbeda dari 3 lead.
Treadmill kemudian dinyalakan dengan kecepatan “warm-up” yang relatif pelan. Kecepatan treadmill dan kemiringan atau inklinasi ditingkatkan tiap tiga menit menurut protokol yang diprogram sebelumnya (Bruce adalah protokol yang paling umum di USA, namun beberapa protokol lain dapat sepenuhnya diterima). Protokol memerintahkan kecepatan dan kemiringan yang tepat. Interval tiap tiga menit dikenal sebagai Stage (Stage 1, Stage 2, Stage 3, dll). Jadi, pasien yang telah menyelesaikan Stage 3 sudah berolahraga selama 3 x 3 = 9 menit). Tekanan darah pasien biasanya direkam selama menit kedua dari tiap Stage. Namun, tekanan darah pasien juga dapat direkam lebih sering jika hasilnya terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, EKG secara konstan ditampilkan di monitor. EKG juga direkam pada kertas tiap interval satu menit. Dokter memberi perhatian khusus pada denyut nadi, tekanan darah, perubahan pada pola EKG, irama jantung yang tidak teratur, dan penampilan pasien dan keluhan. Treadmill dihentikan ketika pasien mencapai denyut nadi target (yaitu 85% dari denyut nadi maksimal yang diprediksi untuk umur pasien). Namun, jika pasien melakukan dengan sangat baik pada puncak olahraga, tes treadmill mungkin dilakukan lebih lanjut. Tes dapat dihentikan sebelum mencapai denyut nadi target jika pasien mengalami ketidaknyamanan pada dada secara bermakna, sesak nafas, pusing, cara berjalan yang goyah, dll, atau jika EKG menunjukkan perubahan yang mengkhawatirkan atau denyut nadi tidak teratur yang serius. Tes juga dapat dihentikan bila tekanan darah (blood pressure/BP) meningkat atau menurun melebihi batas yang dapat diterima. Perhatikan bahwa tekanan darah sistolik (systolic BP) (angka atas) mungkin secara normal meningkat hingga 200 pada puncak olahraga. Pada waktu yang sama, tekanan darah diastolik (diastolic BP) (angka bawah) tetap tidak berubah atau sedikit menurun. Sebaliknya, tekanan darah pasien dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi akan menunjukkan peningkatan baik hasil bacaan sistolik maupun diastolik. Di mana tekanan darah diastolik dapat meningkat di atas 90-100.
Mempersiapkan Regular Stress Test:
Rekomendasi berikut adalah “umum” untuk semua jenis cardiac stress test:
* Jangan makan atau minum untuk tiga jam sebelum prosedur. Ini mengurangi kemungkinan mual yang dapat menyertai olahraga berat setelah makan besar/banyak. Penderita diabetes, terutama mereka yang menggunakan insulin, akan memerlukan petunjuk khusus dari dokter.
* Obat-obatan jantung khusus mungkin perlu dihentikan selama satu atau dua hari sebelum tes. Petunjuk tersebut biasanya diberikan saat tes dijadwalkan.
* Kenakan pakaian yang nyaman dan sepatu yang sesuai untuk olahraga
* Penjelasan mengenai tes disediakan dan pasien diminta untuk menandatangani formulir persetujuan.
* Berapa lama seluruh tes dilakukan? Pasien sebaiknya menyediakan sekitar satu jam untuk seluruh tes, termasuk persiapan.

Seberapa amankah Regular Treadmill Stress Test?

Resiko dari stress portion dari tes sangat kecil dan serupa dengan apa yang diharapkan dari olahraga berat mana pun (jogging di lingkungan tetangga, berlari menaiki tangga, dll). Sebagaimana disebutkan sebelumnya, staf medis yang telah berpengalaman hadir untuk mengelola komplikasi yang jarang seperti denyut nadi tidak teratur yang berkelanjutan/bertahan, nyeri dada yang tidak mereda atau bahkan serangan jantung.

Bagaimana kehandalan Regular Stress Test?

Jika pasien bisa mencapai denyut nadi target, regular treadmill stress test dapat untuk mediagnosis penyakit yang penting pada sekitar 67% atua 2/3 pasien dengan penyakit arteri koroner. Ketepatannya lebih rendah (sekitar 50%) ketika pasien mempunyai penyempitan pada satu arteri koroner atau lebih tinggi (lebih dari 80%) ketika ketiga arteri mayor terlibat. Sekitar 10% pasien dapat memiliki tes “false-positif” (ketika hasil secara salah abnormal pada pasien tanpa penyakit arteri koroner).
 

Seberapa cepat saya mendapatkan hasil dan apa artinya?

Dokter yang melakukan tes akan bisa memberikan Anda hasil pendahuluan sebelum Anda meninggalkan laboratorium olahraga. Namun, hasil yang resmi mungkin memerlukan beberapa hari untuk diselesaikan. Hasil tes dapat membantu memastikan atau mengesampingkan diagnosis penyakit jantung. Pada pasien dengan penyakit arteri koroner yang diketahui (serangan jantung sebelumnya, pembuntuan koroner yang sebelumnya diketahui, perawatan sebelumnya dengan angioplasty, stent atau operasi bypass, dll), pengkajian ini akan membantu memastikan bahwa pasien dalam kondisi yang stabil atau bahwa penyumbatan baru sedang berlangsung.
Hasil dapat mempengaruhi keputusan dokter untuk merubah pengobatan atau merekomendasikan tes tambahan seperti kateterisasi jantung (cardiac catheterization), Echo Stress test, atau nuclear stress test.


Silahkan Ketik dan Pilih Produk