PT ENDO Indonesia | Penyedia berbagai kebutuhan alat-alat kesehatan
Hubungi kami : info@endo.id 0800.177.ENDO (3636) - Bebas Pulsa
ENDO Exercise ECG Test + Treadmill system menyediakan solusi komprehensif baik untuk stress ECG maupun resting ECG. Kompatibel dengan Treadmill terkemuka (Trackmaster, h / p / cosmos dan Lode), Bicycles (Ergoline dan Ergosana) dan Blood pressure monitor (Suntech).
Tes treadmill (exercise stress test) adalah pemeriksaan yang dapat
memberikan informasi apakah jantung memiliki asupan darah dan oksigen
dari sirkulasi saat terjadi stres fisik yang mungkin tidak muncul pada
EKG saat istirahat. Pemeriksaan ini juga dapat memberikan informasi penting apabila ada kelainan dari irama jantung dan tekanan darah.
Pasien
dengan sumbatan arteri koroner mungkin mempunyai keluhan minimal dan
EKG yang biasa-biasa saja atau tidak berubah saat istirahat. Namun
keluhan dan tanda penyakit jantung dapat muncul saat jantung mendapat
tekanan saat berolahraga. Selama berolahraga, arteri koroner yang sehat
melebar (menghasilkan saluran yang lebih terbuka) dibandingkan arteri
yang mengalami sumbatan. Pelebaran yang tidak sama ini menyebabkan lebih
banyak darah dialirkan ke otot jantung yang diperdarahi oleh arteri
normal. Sebaliknya, arteri yang menyempit menyediakan aliran yang
berkurang terhadap daerah distribusinya. Aliran yang berkurang ini
menyebabkan otot jantung “lapar” selama olahraga. “Kelaparan” ini bisa
menimbulkan keluhan (seperti ketidaknyamanan di dada atau sesak nafas),
dan EKG mungkin menghasilkan karakteristik abnormal. Pada umumnya,
treadmill bermotor digunakan untuk olahraga, sedangkan sepeda statis
digunakan pada beberapa laboratorium olahraga.
Regular stress test dipertimbangkan pada keadaan berikut:
• Pasien dengan keluhan atau tanda yang mengarah ke penyakit arteri koroner/coronary artery diseases (CAD).
• Pasien dengan faktor resiko tinggi untuk CAD.
• Untuk mengevaluasi toleransi terhadap olahraga ketika pasien mengalami keletihan yang tidak jelas dan sesak nafas.
• Untuk mengevaluasi respon tekanan darah terhadap olahraga pada pasien dengan borderline hypertension.
• Untuk mencari detak jantung ireguler yang serius oleh karena olahraga.
Ingatlah
bahwa regular stress test sangat tergantung interpretasi perubahan EKG
saat berolahraga. Oleh karena itu, kehandalannya berkurang secara
drastis jika ada perubahan EKG yang bermakna saat istirahat (misalnya
pada pasien dengan tekanan darah tinggi yang lama, alat pacu jantung
buatan/artificial cardiac pacemaker, penggunaan obat-obatan
seperti digitalis, atau adanya pola bundle branch block, dll). Pada
kasus seperti itu, dokter biasanya meminta Echo Stress Test atau Nuclear Stress Test, terutama jika pasien curiga menderita penyakit jantung koroner. Namun, regular stress mungkin
cukup untuk pasien stabil atau pasien dengan kecurigaan rendah penyakit
jantung koroner yang dinilai toleransi olahraganya (misalnya, sebelum
menjalani olahraga terstruktur atau program rehabilitasi).
Pasien
dibawa ke laboratorium olahraga di mana denyut jantung dan tekanan
darah direkam saat istirahat. Elektroda yang lengket dilekatkan pada
dada, bahu dan pinggul dan dihubungkan ke bagian EKG pada mesin stress
test. EKG 12-lead direkam pada kertas. Tiap lead dari EKG mewakili
bagian yang berbeda dari jantung, dengan lead berdekatan mewakili satu
dinding. Misalnya:
• Lead 2, 3, dan aVF = dasar atau bagian bawah jantung
• Lead V1 dan V2 = septum atau sekat jantung
• Lead V3, V4, V5 dan V6 = anterior atau bagian depan jantung
• Lead V1 dan aVL = atas atau atap dan bagian luar sebelah kiri dari jantung
• Lead aVR melihat rongga jantung dan hampir tidak mempunyai nilai klinis dalam mengidentifikasi penyakit koroner
Tiga
dari lead EKG juga secara konstan ditampilkan pada monitor treadmill.
Tiap lead mewakili dinding yang berbeda. Dokter mempunyai pilihan untuk
memilih kombinasi berbeda dari 3 lead.
Treadmill kemudian dinyalakan dengan kecepatan “warm-up”
yang relatif pelan. Kecepatan treadmill dan kemiringan atau inklinasi
ditingkatkan tiap tiga menit menurut protokol yang diprogram sebelumnya
(Bruce adalah protokol yang paling umum di USA, namun beberapa protokol
lain dapat sepenuhnya diterima). Protokol memerintahkan kecepatan dan
kemiringan yang tepat. Interval tiap tiga menit dikenal sebagai Stage (Stage 1, Stage 2, Stage 3, dll). Jadi, pasien yang telah menyelesaikan Stage 3 sudah berolahraga selama 3 x 3 = 9 menit). Tekanan darah pasien biasanya direkam selama menit kedua dari tiap Stage. Namun, tekanan darah pasien juga dapat direkam lebih sering jika hasilnya terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Seperti
sudah disebutkan sebelumnya, EKG secara konstan ditampilkan di monitor.
EKG juga direkam pada kertas tiap interval satu menit. Dokter memberi
perhatian khusus pada denyut nadi, tekanan darah, perubahan pada pola
EKG, irama jantung yang tidak teratur, dan penampilan pasien dan
keluhan. Treadmill dihentikan ketika pasien mencapai denyut nadi target
(yaitu 85% dari denyut nadi maksimal yang diprediksi untuk umur pasien).
Namun, jika pasien melakukan dengan sangat baik pada puncak olahraga,
tes treadmill mungkin dilakukan lebih lanjut. Tes dapat dihentikan
sebelum mencapai denyut nadi target jika pasien mengalami
ketidaknyamanan pada dada secara bermakna, sesak nafas, pusing, cara
berjalan yang goyah, dll, atau jika EKG menunjukkan perubahan yang
mengkhawatirkan atau denyut nadi tidak teratur yang serius. Tes juga
dapat dihentikan bila tekanan darah (blood pressure/BP) meningkat atau
menurun melebihi batas yang dapat diterima. Perhatikan bahwa tekanan
darah sistolik (systolic BP) (angka atas) mungkin secara normal
meningkat hingga 200 pada puncak olahraga. Pada waktu yang sama, tekanan
darah diastolik (diastolic BP) (angka bawah) tetap tidak berubah atau
sedikit menurun. Sebaliknya, tekanan darah pasien dengan hipertensi atau
tekanan darah tinggi akan menunjukkan peningkatan baik hasil bacaan
sistolik maupun diastolik. Di mana tekanan darah diastolik dapat
meningkat di atas 90-100.
Mempersiapkan Regular Stress Test:
Rekomendasi berikut adalah “umum” untuk semua jenis cardiac stress test:
*
Jangan makan atau minum untuk tiga jam sebelum prosedur. Ini mengurangi
kemungkinan mual yang dapat menyertai olahraga berat setelah makan
besar/banyak. Penderita diabetes, terutama mereka yang menggunakan
insulin, akan memerlukan petunjuk khusus dari dokter.
* Obat-obatan
jantung khusus mungkin perlu dihentikan selama satu atau dua hari
sebelum tes. Petunjuk tersebut biasanya diberikan saat tes dijadwalkan.
* Kenakan pakaian yang nyaman dan sepatu yang sesuai untuk olahraga
* Penjelasan mengenai tes disediakan dan pasien diminta untuk menandatangani formulir persetujuan.
* Berapa lama seluruh tes dilakukan? Pasien sebaiknya menyediakan sekitar satu jam untuk seluruh tes, termasuk persiapan.
Resiko
dari stress portion dari tes sangat kecil dan serupa dengan apa yang
diharapkan dari olahraga berat mana pun (jogging di lingkungan tetangga,
berlari menaiki tangga, dll). Sebagaimana disebutkan sebelumnya, staf
medis yang telah berpengalaman hadir untuk mengelola komplikasi yang
jarang seperti denyut nadi tidak teratur yang berkelanjutan/bertahan,
nyeri dada yang tidak mereda atau bahkan serangan jantung.
Jika
pasien bisa mencapai denyut nadi target, regular treadmill stress test
dapat untuk mediagnosis penyakit yang penting pada sekitar 67% atua 2/3
pasien dengan penyakit arteri koroner. Ketepatannya lebih rendah
(sekitar 50%) ketika pasien mempunyai penyempitan pada satu arteri
koroner atau lebih tinggi (lebih dari 80%) ketika ketiga arteri mayor
terlibat. Sekitar 10% pasien dapat memiliki tes “false-positif” (ketika
hasil secara salah abnormal pada pasien tanpa penyakit arteri koroner).
Dokter
yang melakukan tes akan bisa memberikan Anda hasil pendahuluan sebelum
Anda meninggalkan laboratorium olahraga. Namun, hasil yang resmi mungkin
memerlukan beberapa hari untuk diselesaikan. Hasil tes dapat membantu
memastikan atau mengesampingkan diagnosis penyakit jantung. Pada pasien
dengan penyakit arteri koroner yang diketahui (serangan jantung
sebelumnya, pembuntuan koroner yang sebelumnya diketahui, perawatan
sebelumnya dengan angioplasty, stent atau operasi bypass,
dll), pengkajian ini akan membantu memastikan bahwa pasien dalam kondisi
yang stabil atau bahwa penyumbatan baru sedang berlangsung.
Hasil
dapat mempengaruhi keputusan dokter untuk merubah pengobatan atau
merekomendasikan tes tambahan seperti kateterisasi jantung (cardiac catheterization), Echo Stress test, atau nuclear stress test.