Endotracheal Tube

Romsons GS-2002, GS-2004

Endotracheal Tube
Endotracheal Tube

Endotracheal Tube (ETT) adalah alat yang digunakan di dunia medis untuk menjamin saluran napas tetap bebas. ETT banyak digunakan oleh dokter dengan spesialisasi anestesi dalam pembiusan dan operasi. ETT dimasukkan kedalam trachea pasien untuk memastikan tidak tertutupnya trachea sebagai saluran pernapasan dan udara pernapasan dapat masuk ke dalam paru-paru. ETT adalah alat yang paling terpercaya dalam menjamin saluran napas tetap bebas.

Endotracheal Tube (Plain) GS-2002


  • Diproduksi dari bahan thermosensitive yang mudah menyesuaikan dengan kontur tubuh pada suhu tubuh.
  • Naso–oral tip yang cocok untuk intubasi nasal/oral.
  • Pipa tahan tekukan (kink resistant tube) meminimalkan kemungkinan oklusi pipa.
  • Garis radio-opaque di sepanjang pipa untuk memfasilitasi lokasi yang tepat dari pipa.
  • Ujung proksimal cocok dengan konektor 15 mm standar yang sesuai dengan ISO-5356-1.
  • Sekali pakai, tanpa resiko cross infection.
  • Steril, dikemas masing-masing dalam kemasan blister.
  • Satu kotak isi 10/Satu karton isi 100.


Endotracheal Tube (Cuffed) GS-2004


  • Pipa thermosensitive menjadi lunak pada suhu tubuh untuk menyesuaikan dengan anatomi saluran pernafasan.
  • Pipa inflasi yang tahan tekukan (kink resistant inflation tube) menjamin keamanan pasien selama inflasi dan deflasi cuff.
  • Murphy eye mempunyai kehalusan karena dipoles, dibantu dengan ventilasi lateral dari saluran nafas.
  • Cuff dengan tekanan rendah mengurangi resiko terlipat atau inflasi dan meminimalkan tekanan pada dinding trachea.
  • Cuff dengan tekanan rendah, volume tinggi, dan lunak memberikan air tight fit antara pipa dan trachea.
  • Garis radio-opaque di sepanjang pipa untuk memfasilitasi lokasi yang tepat dari pipa.
  • Konektor 15 mm standar yang sesuai dengan ISO-5356-1.
  • Menyesuaikan dengan standar F-29.
  • Steril, dikemas masing-masing dalam kemasan blister.
  • Steril, siap digunakan.
  • Satu kotak isi 10/Satu karton isi 100.



Literatur:

A. PENGERTIAN / DEFINISI ETT
Pemasangan Endotracheal Tube (ETT) atau Intubasi  adalah memasukkan pipa jalan nafas buatan kedalam trachea melalui mulut.  Tindakan Intubasi baru dapat di lakukan bila :  cara lain untuk membebaskan jalan nafas (airway) gagal, perlu memberikan nafas buatan dalam jangka panjang, ada resiko besar terjadi aspirasi ke paru.

B. FUNGSI / TUJUAN ETT
1. Membebaskan jalan nafas
2. Untuk pemberian pernafasan mekanis (dengan ventilator).

C. PERSIAPAN ALAT YANG DI GUNAKAN
1. Laryngoscope
2. Endotracheal tube (ETT) sesuai ukuran (Pria : no.  7,7.5, 8 ) (Wanita no. 6.5, 7)
3. Mandrin
4. Xylocain jelly
5. Sarung tangan steril
6. Xylocain spray
7. Spuit 10 cc
8. Orofaringeal tube (guedel)
9. Stetoskop
10. Bag Valve Mask  (ambubag)
11. Suction kateter
12. Plester
13. Gunting
14.Masker

D. PERSIAPAN TINDAKAN
1. Posisi pasien terlentang dengan kepala ekstensi (bila dimungkinkan pasien di tidurkan dengan obat pelumpuh otot yang sesuai )
2. Petugas mencuci tangan
3. Petugas memakai masker dan sarung tangan
4. Melakukan suction
5. Melakukan intubasi dan menyiapkan mesin pernafasan (Ventilator)
buka blade pegang tangkai laryngoskop dengan tenang
buka mulut pasien
masukan blade pelan-pelan menyusuri dasar lidah-ujung blade sudah sampai di pangkal lidah- geser lidah pelan-pelan ke arah kiri
angkat tangkai laryngoskop ke depan sehingga menyangkut ke seluruh lidah ke depan sehingga rima glotis terlihat
ambil pipa ETT sesuai ukuran yang sudah di tentukan sebelumnya
masukkan dari sudut mulut kanan arahkan ujung ETT menyusur ke rima glotis masuk ke cela pita suara
dorong pelan sehingga seluruh balon ETT di bawah pita suara
cabut stylet
tiup balon ETT sesuai volumenya
cek adakah suara keluar dari pipa ETT dengan Menghentak dada pasien dengan ambu bag
cek ulang dengan stetoskop dan dengarkan aliran udara yang masuk leawt ETT apakah sama antara paru kanan dan kiri
fiksasi ETT dengan Plester
hubungkan ETT dengan konektor sumber oksigen
6. Pernafasan yang adekuat dapat di monitor melalui cek BGA (Blood Gas Analysis) ± ½ – 1jam setelah intubasi selesai
7. Mencuci tangan sesudah melakukan intubasi
8. catat respon pernafasan pasien pada mesin ventilator

sumber : duniaaskep


Silahkan Ketik dan Pilih Produk