METsis Life Point bPLUS AED

Automated External Defibrillator

Metsis Life Point bPLUS AED
Metsis Life Point bPLUS AED

Spesifikasi Teknis:

Mode Operasi:

Otomatis

Waktu Pengisian pada max Joule:

Biasanya < 10 detik

Periode Analisis EKG:

Biasanya < 10 detik

Bentuk Gelombang:

Truncated Biphasic Waveform

Tingkatan Energi:

Dewasa: 150J - 200J - 200J / Anak: 50J - 50J - 50J

Deteksi Pacemaker:

Ya

Deteksi Gerakan:

Ya

Pengukuran Impedansi:

25 - 175 ohm

Maximum Discharging:

Biasanya 200 shock (pada ºC dengan baterai penuh)

Derivation:

DII

ECG Bandwidth :

2 - 25 Hz

Tipe Baterai:

LiMnO2 (12V 4500 mA)

Jadwal Self Test:

Tiap Mulai – Harian – Bulanan – tiap 6 Bulan

Cakupan Self Test:

Baterai – Hardware Software Capacitor Disposable Pad (dapat dikonfigurasi)

Dimensi:

11cm x 23cm x 27cm

Berat (termasuk baterai) :

2950 gr (termasuk baterai dan aksesoris)

Class (93/42/EEC) :

II B

Kondisi Pengoperasian:

0°C - 50°C dan %10 - %95 RH

Kondisi Penyimpanan:

Antara -20°C dan 60°C

Dokumentasi Data:

ECG Signal / Event / Voice Record

Transfer Data:

Metsis AED Software (mini USB)

Kebutuhan PC Minimum:

Windows XP - Vista - 7 Pentium atau Monitor VGA lebih tinggi atau CD-ROM Driver lebih tinggi, USB Port 2 Free Disk Space

Automated Defibrillator - Literatur


Automated defibrillator adalah perangkat medis untuk menyelamatkan nyawa dengan desain yang ringan dan berguna untuk menerapkan electrical shock (defibrilasi) kepada pasien dalam hal serangan jantung mendadak. Automated defibrillator dirancang untuk digunakan oleh semua orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan kedokteran tetapi mendapat pelatihan pertolongan pertama.

Automated External Defibrillator - AED memiliki software analisis ECG yang canggih. Perangkat menganalisis sinyal ECG dan membimbing pengguna melalui sistem suara dan visual. Oleh karena itu, pengguna tidak perlu tahu irama jantung.

AED - automated external defibrillator  adalah perangkat dengan desain khusus untuk pertolongan pertama, yang digunakan sampai paramedis darurat tiba di tempat kejadian.

Aplikasi defibrilasi dini yang merupakan penanganan henti jantung mendadak memungkinkan jantung berdetak lagi untuk mempertahankan sirkulasi dan dapat menyelamatkan hidup.

Di beberapa negara maju, adalah wajib untuk membuat automated external defibrillator tersedia dan mudah untuk diakses dan ditempatkan dalam wilayah ramai seperti stadion, pusat perbelanjaan dan bandara.


Automated defibrillator yang akan tepat untuk digunakan oleh orang bersertifikat ACLS pada kondisi yang optimal, juga dapat digunakan oleh orang-orang tanpa pelatihan apapun berkat petunjuk internal dan tuntunan yang dapat didengar bila diperlukan.

AED mudah dioperasikan dan dapat digunakan oleh orang awam atau personil kesehatan yang hanya memiliki pelatihan dasar. Mesin ini menganalisis irama jantung dan menginstruksikan delivery of shocks bila diperlukan atau memberikan shock secara otomatis. Serta merekomendasikan bahwa shock diperlukan, sistem dapat menganjurkan tingkatan shock yang harus diberikan.

Kelemahan dari teknologi ini adalah bahwa sistem AED hanya dapat digunakan untuk menangani fibrilasi ventrikel (ventricular fibrillation) dan takikardia ventrikel (ventricular tachycardia), dan bukan bentuk lain dari aritmia jantung. Selain itu, mesin memerlukan sekitar 10 sampai 20 detik untuk mendiagnosis irama, penundaan ini dapat di-bypass oleh penyedia layanan kesehatan terlatih menggunakan unit manual.

Selain itu, untuk memungkinkan mesin untuk menganalisis irama jantung, kompresi dada biasanya perlu dihentikan.

Automated external defibrillator (AED) adalah perangkat portabel yang memeriksa irama jantung. Jika diperlukan, dapat mengirimkan electric shock ke jantung untuk mencoba untuk mengembalikan irama normal. AED digunakan untuk menangani henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest/SCA).

AED adalah perangkat yang ringan, dioperasikan dengan baterai, perangkat portable, yang mudah digunakan. Setiap unit dilengkapi dengan petunjuk, dan alat ini bahkan akan memberikan perintah berupa suara untuk memberitahu Anda apakah dan kapan akan melakukan shock ke jantung.

Belajar bagaimana menggunakan AED dan mengambil kursus CPR sangat membantu. Namun, jika petugas terlatih tidak tersedia, orang yang tidak terlatih juga dapat menggunakan AED untuk membantu menyelamatkan hidup seseorang.

Anda sering menemukan AED di tempat umum, taman dan cagar alam, rumah-rumah masyarakat dan di dinding bangunan. AED dapat ditemukan di pusat-pusat perbelanjaan dan tempat-tempat lain dengan banyak orang.

Penyebab paling umum kematian mendadak pada orang dewasa adalah 80% gagal jantung mendadak (sudden heart failure). Umur penderita kematian jantung mendadak (sudden cardiac death) terus bergeser ke kelompok usia yang lebih muda. Sudden heart failure seringkali fatal tanpa electric shock. Orang yang terkena sudden heart failure memiliki kesempatan besar untuk bertahan hidup dan kembali ke kehidupan penuh jika kedatangan layanan darurat dilakukan dalam teknik yang tepat waktu dan benar. AED adalah "Asisten Anda dalam menyelamatkan nyawa." Ini adalah sistem resusitasi kompleks yang, jika perlu, membuat defibrillation shock yang dapat mengembalikan fungsi jantung normal. Efisiensi discharge tertinggi pada menit-menit pertama setelah kegagalan jantung dan kemudian menurun. Perlu untuk memberikan shock sesegera mungkin. AED memberikan pemulihan seluruhnya dengan tuntunan suara perintah untuk tiap aktivitas penyelamatan dan menolong untuk merevisi teknik pinjat jantung yang benar.

95 persen dari orang-orang yang memiliki SCA mati, mayoritas dalam hitungan menit. Penanganan cepat SCA dengan AED dapat menyelamatkan nyawa. Untuk setiap menit defibrilator jauh dari pasien, peluang mereka untuk bertahan hidup menurun 7-10 persen dan tanpa defibrillator kemungkinan bertahan hidup adalah 5-6% dengan pijat jantung/CPR. Penggunaan AED pada seseorang yang telah mengalami henti jantung tiba-tiba dapat meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup sampai dengan  40 persen.

80% irama jantung abnormal menyebabkan kematian mendadak dan bisa ditangani dengan electric shock (defibrillation). Automatic external defibrillator (AED) portabel adalah perangkat yang secara grafis menganalisa dua irama jantung dengan defibrilasi yang dapat diperkirakan (ventricular tachycardia, ventricular fibrillation) dan segera meminta untuk mengaplikasikan discharge. Pada gangguan irama lain yang terkait dengan ketidaksadaran dan apnea, AED meminta untuk memberikan pijat jantung (cardiopulmonary resuscitation).


Full-automated defibrillator
Full-automated external defibrillator
; adalah jenis defibrilator yang mengartikan irama dan mengizinkan pengaplikasian shock secara otomatis, menjadi independen dari pengguna jika diperlukan.


Semi-automated defibrillator

Semi-automated external defibrillator
; adalah jenis defibrilator yang mengartikan irama dan memandu pengguna melalui sistem suara atau visual dan menyerahkan pengaplikasian final defibrillator ke kedua tangan pengguna melalui shock button.

Bagaimana cara menggunakan automated external defibrillator?

AED automated defibrillator’s disposable pads dilekatkan pada dada pasien yang tak tertutup pakaian. Kemudian, menunggu defibrillator untuk menganalisis irama jantung pasien (EKG) dan jika AED menganjurkan defibrilasi (shock), ini bisa dilakukan dengan menekan tombol “defibrillation” untuk defibrillator semi-otomatis (semi-automated defibrillator) atau dengan menunggu defibrillator untuk mengaplikasikan sendiri untuk defibrillator otomatis (automated defibrillator).
•    Pastikan henti jantung (cardiac arrest). Periksa untuk melihat apakah korban tidak dapat merespon dan tidak ada pernapasan ketika Anda membuka jalan napas (dengan menengadahkan kepalanya dan mengangkat dagu).
•    Nyalakan AED.
•    Gunakan pads pada dada pasien yang tak tertutup pakaian seperti yang ditunjukkan
•    Jika perlu, pasang kabel dari pads ke AED (biasanya di sebelah lampu yang berkedip).
•    Biarkan AED untuk menganalisis irama jantung.
•    Jika shock diindikasikan oleh AED, tekan tombol shock.
•    Jika shock direkomendasikan (kadang-kadang tidak) pastikan semua orang “bebas”/”stands clear” dan tidak menyentuh pasien.
•    Jika pasien masih tidak bernapas, mulai CPR. Berikan 30 kompresi dada dan kemudian 2 napas penyelamatan dan lanjutkan siklus ini hingga AED memberikan instruksi lebih lanjut atau pasien mulai bernapas.


Apa hal-hal yang harus Anda perhatikan jika Anda sudah memiliki Life-Point bPLUS AED (automated defibrillator) ?

  1. Life-Point bPLUS automated defibrillator memiliki fungsi self-test periodik. Jika ada kerusakan atau situasi negatif ditentukan, maka pengguna diperingatkan dengan tanda peringatan merah pada perangkat. Oleh karena itu, Anda harus selalu menempatkan Life-Point defibrillator Anda di tempat yang terlihat sehingga juga dapat diakses dengan mudah kapan pun dibutuhkan.
  2. Anda harus mendapatkan pemeliharaan berkala dan dilakukan kalibrasi secara teratur. Silahkan mengontak Life Point service hanya yang authorized.
  3. Pastikan bahwa semua pads, aksesori dan baterai adalah asli. Kalau tidak, AED Anda mungkin rusak dan ini dapat menghilangkan nyawa manusia.
  4. Update software Life – Point AED defibrillator Anda dan usahakan tetap tersedia sesuai dengan petunjuk resusitasi yang baru di layanan resmi.


Di mana tempat yang harus memiliki automated external defibrillators / AED?

1.    Pusat kesehatan keluarga (family healthcare centers)
2.    Pusat kesehatan primer (primary healthcare centers)
3.    Ambulans untuk transfer pasien (patient transfer ambulances)
4.    Klub olahraga amatir dan profesional
5.    Pusat olahraga (sports centers)
6.    Sekolah
7.    Pusat perbelanjaan
8.    Bandara udara dan pesawat udara
9.    Hotel
10.    Gedung pemerintah
11.    Stadion
12.    Lapangan golf
13.    Tempat ibadah
14.    Pantai, kolam renang
15.    Restoran
16.    Kereta api, stasiun bis, dan subway
17.    Daerah pedesaan dan desa
18.    Polisi dan pemadam kebakaran
19.    Kompleks perumahan
20.    Layanan penyelamatan (rescue services)

Siapa yang dapat menggunakan automatic external defibrillators?

AED / automatic external defibrillators dirancang untuk digunakan oleh semua orang yang memiliki pengetahuan pertolongan pertama tanpa memerlukan pendidikan kedokteran. Dalam dunia yang sempurna, setiap orang harus dilatih tentang penggunaan AED (automatic defibrillator) dan CPR (cardiac pulmonary resuscitation).

Automatic defibrillator mengarahkan dan membantu pengguna melalui perintah suara dan visual. Rata-rata waktu ambulans tiba sekitar 10-12 menit di dunia dan selama waktu tersebut, setiap menit lewat dapat menjadi vital. Peluang orang yang mengalami henti jantung mendadak untuk bertahan hidup terlalu rendah tanpa AED dan CPR.

Defibrilasi adalah kejutan listrik yang dikirimkan ke jantung dan dirancang untuk mengakhiri aritmia yang mengancam jiwa. Automated External Defibrillator (AED) adalah perangkat yang mampu secara otomatis mendeteksi irama jantung yang membutuhkan kejutan. AED akan men-charge sendiri dan menganjurkan pengguna untuk memberikan kejutan kepada korban. AED menganalisis irama jantung korban beberapa kali untuk memastikan itu adalah irama shockable. Semua AED dioperasikan kurang lebih dengan cara yang sama.


Apa pentingnya defibrilasi dini?

Defibrilasi adalah bagian dari bantuan hidup dasar; itu adalah tindakan menyelamatkan nyawa untuk memungkinkan jantung bekerja normal, yang mengakhiri getaran yang tidak teratur pada miokardium dengan memberikan arus listrik ke jantung melalui defibrillator. Defibrilasi diaplikasikan selama 20-30 detik pada VF atau VT tanpa denyut, mengkonversi hampir 100% ke irama sinus. Setiap keterlambatan satu menit mengurangi peluang keberhasilan sebesar 10%. Dalam kasus keterlambatan 10 menit, peluang untuk bertahan hidup mendekati 0. Tiap menit sejak berkembangnya henti jantung (cardiac arrest) dengan VF atau VT tanpa denyut (VF or VT without pulse), angka kematian meningkat sebesar 7/10%. Dalam kasus dimulainya defibrilasi lebih lambat,  peluang bertahan hidup dari pasien menurun: dan rata-rata hanya satu dari 250 pasien bisa diselamatkan bila memulai pijat jantung (cardiopulmonary resuscitation) dan defibrilasi setelah 10 menit pertama.


Apa perbedaan antara serangan jantung (heart attack) dan henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest)?

Pada dasarnya, serangan jantung terjadi karena menurunnya dan / atau kerusakan permanen dari bagian dari otot jantung karena aliran darah tidak memadai melalui daerah ini. Henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) berarti denyut jantung berubah dari irama jantung normal menjadi irama abnormal.

Di seluruh dunia, hilangnya nyawa karena henti jantung mendadak lebih tinggi daripada jumlah total kehilangan akibat penyakit seperti kanker payudara, AIDS dan kanker paru-paru.


Siapa yang berisiko henti jantung mendadak dan apa alasannya?

Orang-orang dari segala usia, jenis kelamin atau ras membawa resiko henti jantung mendadak. Namun beberapa dari mereka memiliki risiko yang lebih tinggi daripada yang lain.

· Laki-laki berusia 40+ tahun
· Perempuan yang sudah menopause
· Perokok
· Penderita diabetes
· Kurangnya latihan
· Stres
· Kolesterol Tinggi
· Penyakit jantung


Bisakah saya menyakiti pasien secara keliru dengan menggunakan Life-Point automated defibrillator?

Harus dipenuhikah perintah suara automated external defibrillator (AED)? Tidak! Automatic defibrillator, syukur untuk analisis ECG yang lebih baik, dirancang unntuk mengaplikasikan defibrilator pada kasus tertentu saja.


Bisakah saya menyakiti diri saya sendiri atau orang di sekitar saya menggunakan Life-Point AED defibrillator?

Harus dipenuhikah perintah suara automated external defibrillator (AED)? Tidak! Sebagai dasar, ketika automated defibrillator menganjurkan shock (defibrilasi), pastikan sebelum defibrilasi bahwa tidak ada seorang pun yang memegang pasien dan semua orang aman. Point bPLUS AED automated defibrillator memberikan signal suara ketika aman untuk memegang pasien.


Yang manakah penanganan paling umum untuk sudden cardiac arrest?

Secara sederhana, satu-satunya pemulihan yang terbukti untuk pasien yang mengalami ventricular fibrillation dan ventricular tachycardia pada saat sudden cardiac arrest adalah “defibrilasi”. Alat defibrilasi diperlukan untuk pengaplikasian defibrilasi.


Bisakah saya menggunakan Life-Point bPLUS AED defibrillator untuk bayi dan anak-anak?

YA! Namun Anda perlu menggunakan pad pediatrik untuk pasien antara 1+ tahun dan di bawah 8 tahun.
Kelompok umur 0-1 tahun – Tidak direkomendasikan defibrilasi
Kelompok umur 1-8 tahun – di bawah 25 Kg, dengan pad pediatrik
8 tahun dan lebih – pasien lebih dari 25 Kg, dengan pad dewasa


Apakah sudden cardiac arrest?

Henti jantung mendadak / gagal jantung mendadak (sudden cardiac arrest) timbul ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba untuk alasan apa pun, dengan atau tanpa peringatan. Satu alasan jantung dapat berhenti adalah kegagalan sistem elektrik jantung untuk menghantarkan impuls sepanjang jalur yang benar. Impuls acak yang ditembakkan ke seluruh jantung akan menyebabkan jantung bergetar sia-sia, tidak memompa darah ke seluruh tubuh atau tidak memproduksi denyut.
Ketika AED men-shock jantung, menyebabkan jantung berhenti sesaat. Waktu istirahat ini memberi jantung waktu untuk mengatur kembali dan mengizinkan sel khusus di jantung untuk mendapatkan kontrol kembali dan menembakkan impuls secara ritmis, mendorong darah. Satu hal untuk diingat mengenai AED: hanya bekerja pada 2 aritmia jantung tertentu. Hanya dua persoalan tersebut yang akan mendapat manfaat dari AED, dan keduanya adalah yang telah diprogram unuk dikenali oleh mesin AED. Sangat normal bagi AED untuk tidak merekomendasikan shock dan tidak akan menyelamatkan setiap pasien dengan henti jantung.


Apa yang terjadi pada cardiac arrest?

Anda mungkin tidak berpikir diri Anda mempunyai banyak otot, namun ada satu otot di tubuh Anda yang sangat kuat yang secara mutlak Anda bergantung padanya: pompa darah di jantung yang tak kenal lelah. Jika jantung Anda berhenti berdenyut dan darah berhenti mengalir, otak Anda mulai kehilangan persediaan oksigennya dan Anda bisa meninggal dalam 5 menit. Karena itu mengapa orang yang menderita henti jantung ( ketika jantung mereka berhenti atau memasuki ritme abnormal yang membahayakan) memerlukan penanganan medis darurat. CPR (cardiopulmonary resuscitation) dapat menolong mempertahankan aliran oksigen ke otak, namun mendapati jantung kembali mulai dan bekerja secara normal sering memerlukan defibrilasi dengan electric shock.


Apakah Ventricular fibrillation?
Ventricular fibrillation (V-fib atau VF) adalah suatu kondisi di mana terdapat ketidakteraturan kontraksi dari otot ventrikel jantung, yang membuat otot jantung bergetar daripada berkontraksi secara wajar. Ventricular fibrillation adalah aritmia yang paling umum diidentifikasi pada pasien henti jantung (cardiac arrest). Meskipun ada aktivitas, orang awam biasanya tidak bisa mendeteksi dengan meraba (merasakan) denyut nadi arteri karotis dan arteri femoral (major pulse points of the carotid and femoral arteries). Aritmia hanya dipastikan dengan elektrokardiografi. Ventricular fibrillation adalah kedaruratan medis yang memerlukan intervensi Advanced Life Support segera. Jika aritmia berlanjut untuk lebih dari beberapa detik, mungkin sekali merosot lebih lanjut menjadi asystole (“flatline”). Kondisi ini berakibat syok kardiogenik dan penghentian sirkulasi darah efektif. Sebagai akibatnya, akan berakhir dengan kematian jantung mendadak (sudden cardiac death/SCD) dalam hitungan menit. Jika pasien tidak dibangkitkan setelah waktu yang cukup (dalam kira-kira 5 menit pada suhu kamar), pasien bisa mengalami irreversible brain damage dan mungkin menjadi brain-dead, karena efek cerebral hypoxia. Di samping itu, kematian sering terjadi jika irama sinus tidak dikembalikan dalam 90 detik sejak mulainya VF, khususnya jika sudah merosot lebih lanjut menjadi asystole.
Ventricular fibrillation adalah irama jantung yang tidak teratur secara abnormal yang disebabkan oleh kontraksi ventrikel – bilik jantung sebelah bawah – yang cepat, menggelepar secara tidak teratur. Gelepar ini menggantikan kontraksi normal. Ventricular fibrillation menyebabkan denyut jantung dan denyut nadi tidak sinkron.
Bilik pemompaan dalam ventrikel bergetar sia-sia, alih-alih memompa darah, mengakibatkan penurunan tekanan darah serius, dan pemutusan aliran darah kaya-oksigen ke organ-organ tubuh. Ventricular fibrillation adalah kedaruratan medis mengancam jiwa. Kebanyakan dihubungkan dengan serangan jantung atau terbentuknya parut pada otot jantung karena serangan jantung sebelumnya. Pasien dengan ventricular fibrillation biasanya roboh dalam hitungan detik – dan tidak lama kemudian pernafasannya atau nadinya berhenti.
Apa bedanya antara ventricular fibrillation dan atrial fibrillation? Jantung manusia mempunyai dua bilik atas dan dua bilik bawah. Bilik atas disebut atrium kanan dan kiri – jamaknya disebut atria. Dua bilik bawah adalah ventrikel kanan dan kiri. Ketika dua bilik atas – atria – berkontraksi dengan kecepatan terlalu tinggi, dan secara tidak beraturan, pasien mengalami atrial fibrillation. Ketika dua bilik bawah berdenyut secara tidak beraturan dan menggelepar, pasien mengalami ventricular fibrillation.
Secara sederhana – atrial fibrillation mengacu pada dua bilik jantung sebelah atas sedangkan ventricular fibrillation mengacu pada dua bilik jantung sebelah bawah; pada kasus mana pun ada irama/ritme yang tidak teratur secara abnormal.
Ventricular fibrillation lebih serius dibandingkan atrial fibrillation. Ventricular fibrillation sering mengakibatkan kehilangan kesadaran dan kematian, karena ventricular arrhythmias lebih mungkin mengganggu pemompaan darah, atau mengurangi kemampuan jantung untuk mensuplai tubuh dengan darah kaya-oksigen.

Source : metsismedikal

Silahkan Ketik dan Pilih Produk