ECG / Electrocardiograph 1 Channel

ECG / Electrocardiograph 1 Channel
ECG / Electrocardiograph 1 Channel

Single channel ECG ECG-1 – akurat, mudah dibawa dan terjangkau.


PT ENDO Indonesia menjual alat rekam jantung 1 channel atau yang sering disebut EKG / ECG 1 channel.

Electrocardiograph (ECG) atau elektrokardiograf (EKG) adalah alat untuk merekam aktivitas listrik jantung selama waktu tertentu menggunakan elektroda yang ditempatkan di kulit.

ECG 1 channel merekam signal / sinyal jantung dari hanya satu lead yang membuat dokter sangat mudah untuk mendeteksi jenis masalah jantung yang diderita oleh pasien.

ECG 1 channel ECG-1 adalah alat rekam jantung yang akurat, mudah dibawa, dan terjangkau, yang memiliki fitur unggulan :



  • Layar LCD yang dapat dilipat, tampilan bentuk gelombang, parameter yang dapat dikonfigurasi
  • Printer thermal dengan resolusi tinggi
  • Terpasang baterai Lithium (built-in) yang dapat diisi ulang, sumber energi AC / DC
  • Keyboard membrane yang dirancang dengan baik
  • Input/Output port
  • Digital filtering yang lengkap, dan menghindari pergeseran baseline, AC, EMG interference
  • Automatic baseline adjustment untuk mengoptimalkan posisi pencetakan
  • Pemilihan operasi secara Otomatis/Manual
  • Deteksi dan peringatan saat lead lepas


Artikel mengenai EKG / ECG :


Elektrokardiogram (EKG) atau electrocardiogram (ECG) adalah tes medis untuk mendeteksi kelainan jantung dengan mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh jantung, sebagaimana jantung berkontraksi. EKG dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi kesehatan seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis), dan penyakit jantung koroner.

Mesin yang mencatat EKG disebut dengan elektrokardiograf. Elektrokardiograf akan mencatat aktivitas listrik otot jantung dan menampilkan data ini pada layar visual atau pada kertas print. Data ini kemudian ditafsirkan oleh dokter yang ahli.

Hasil EKG yang normal dari jantung memiliki karakteristik yang khas. Irama jantung yang tidak teratur atau kerusakan pada otot jantung dapat berdampak pada aktivitas listrik jantung sehingga mengubah bentuk EKG. Seorang dokter mungkin akan merekomendasikan tes EKG pada pasien yang mungkin berisiko mengalami penyakit jantung karena adanya riwayat keluarga penyakit jantung, atau karena kebiasaan merokok, obesitas, diabetes, kolesterol tinggi, atau tekanan darah tinggi.


Masalah-masalah jantung yang didiagnosis dengan EKG


Berbagai masalah jantung yang dapat didiagnosis dengan EKG, antara lain:


  • Pembesaran jantung
  • Cacat jantung bawaan yang melibatkan sistem kelistrikan jantung
  • Aritmia (irama jantung abnormal - cepat, lambat atau denyutnya tidak teratur)
  • Kerusakan jantung seperti ketika salah satu arteri jantung tersumbat (oklusi koroner)
  • Suplai darah yang buruk ke jantung
  • Posisi normal dari jantung
  • Peradangan jantung - perikarditis atau miokarditis
  • Serangan jantung selama di ruang gawat darurat atau pemantauan di ruang ICU (intensive care unit)
  • Gangguan sistem konduksi jantung
  • Ketidakseimbangan kimia darah (elektrolit) yang mengontrol aktivitas jantung.


Seseorang dengan penyakit jantung bisa jadi menunjukkan hasil EKG yang normal jika kondisi penyakit jantungnya itu tidak melibatkan gangguan dalam aktivitas kelistrikan jantung. Untuk kondisi ini disarankan untuk melakukan metode diagnostik lain.
Masalah medis yang perlu dipertimbangkan dengan EKG


Dokter mungkin akan merekomendasikan tes EKG jika pasien mengalami gejala, seperti nyeri dada, sesak napas, pusing, pingsan, napas cepat atau detak jantung tidak teratur (palpitasi). EKG sering dilakukan untuk memantau kesehatan pasien yang telah didiagnosis dengan masalah jantung, untuk membantu menilai alat pacu jantung buatan atau untuk memonitor efek dari obat tertentu pada jantung.

Tidak ada persiapan khusus untuk melakukan EKG, jadi pasien tidak perlu berpuasa sebelum tes. Tapi Anda harus memberitahukan dokter jika Anda tengah mengonsumsi suatu obat sebelum melakukan tes EKG, dan juga beritahukan dokter jika Anda memiliki alergi terhadap pita perekat (adhesive tapes) yang mungkin digunakan untuk menempelkan elektroda dalam pemeriksaan EKG.


Prosedur EKG


Elektroda EKG akan ditempelkan pada dada, pergelangan tangan dan kaki, jadi sebaiknya Anda (terutama wanita) menggunakan pakaian dengan atasan dan bawahan yang terpisah. Ini untuk mempermudah pemasangan elektroda EKG. Jika lokasi penempelan elektroda EKG didapati banyak bulu, bisa saja dokter memerintahkan untuk mencukurnya terlebih dahulu. Sensor yang disebut dengan elektroda akan dilekatkan pada dada, pergelangan tangan dan kaki, baik dengan menggunakan semacam cangkir hisap atau gel lengket. Elektroda ini selanjutnya akan mendeteksi arus listrik yang dihasilkan jantung yang diukur dan dicatat oleh mesin elektrokardiograf.

Tiga jenis utama EKG, meliputi:


  • EKG istirahat (resting ECG) - pasien berbaring. Selama tes pasien tidak diperbolehkan bergerak, karena impuls listrik lain dapat dihasilkan oleh otot-otot lain selain jantung yang dapat mengganggu pemeriksaan jantung Anda. Jenis EKG ini biasanya memakan waktu lima sampai sepuluh menit.
  • EKG ambulatory (ambulatory ECG) - EKG ambulatory atau Holter dilakukan dengan menggunakan alat perekam portabel yang dipakai setidaknya selama 24 jam. Pasien bebas untuk bergerak secara normal sementara monitor terpasang. Jenis EKG ini digunakan untuk pasien yang gejalanya intermiten dan mungkin tidak muncul selama tes EKG istirahat. Orang yang sembuh dari serangan jantung dapat dimonitor dengan cara ini untuk memastikan ketepatan fungsi jantungnya.
  • Test stres jantung - tes ini digunakan untuk merekam EKG pasien sementara pasien menggunakan alat seperti sepeda atau berjalan diatas treadmill.  Jenis EKG ini membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit.


Pasca prosedur EKG


Elektroda EKG dilepas. EKG tidak akan menyakitkan dan non-invasif, artinya kulit Anda sama sekali tidak akan rusak (tidak seperti jarum yang menembus kulit). Dokter dapat menginterpretasikan hasil EKG langsung berdasarkan riwayat medis kesehatan, gejala, dan pemeriksaan klinis pasien.


Setelah dirumah

Pasien dapat melanjutkan aktivitasnya seperti biasa setelah menjalani tes EKG. EKG adalah tes medis non-invasif dan tidak melibatkan penggunaan obat-obat (seperti anestesi) atau memerlukan waktu untuk pemulihan.


Kemungkinan komplikasi EKG


EKG merupakan prosedur medis yang aman, dan sejauh ini belum ditemukan risikonya. EKG tidak mengirimkan arus listrik ke tubuh Anda, artinya Anda tidak terkena stroom. Hanya saja ada kemungkinan adanya orang yang mungkin mengalami alergi atau sensitif terhadap elektroda yang menyebabkan kulit mereka gatal dan kemerahan. Namun hal ini sangat jarang terjadi.


Prospek jangka panjang


Hasil EKG akan menentukan langkah perawatan pasien selanjutnya, jika memang diperlukan perawatan. Pengobatan juga tergantung dari diagnosis tapi biasanya mencakup, misalnya:


  • Aritmia - obat atau operasi (seperti memasang alat pacu jantung buatan)
  • Penyakit arteri koroner atau serangan jantung - obat seperti beta-blocker, berhenti merokok, perubahan pola makan dan operasi bypass arteri koroner
  • Tekanan darah tinggi - perubahan pola makan, olahraga teratur, dan obat-obatan.


Tes lain untuk memeriksa jantung


Tes-tes lain yang dapat membantu mendiagnosis masalah jantung, antara lain:


  • Pemeriksaan fisik
  • Sinar-x (rontgen) dada
  • Echocardiogram (USG jantung)
  • Magnetic resonance imaging (MRI) atau CT scan dada
  • Tes darah
  • Kateterisasi jantung (penyisipan kateter melalui pembuluh darah pangkal paha ke jantung).


Sumber:

Better Health Australia

medkes.com


Silahkan Ketik dan Pilih Produk